Tips Menikmati Seni Budaya Bali

Selain keindahan pantai, Bali menawarkan keunikan seni budaya. Memang cikal bakal pariwisata Bali adalah kisah kekaguman seniman dan para petualang bule yang berkunjung ke Bali pada jaman dahulu. Mereka membawa cerita keunikan budaya Bali ke negara asal mereka baik dalam bentuk lukisan maupun dikisahkan dalam sebuah buku.

Sejak saat itu berbondong-bondonglah orang-orang bule ke Bali dengan maksud melihat dari dekat keunikan budaya Bali yang mereka dengar dan baca. Mulailah pariwisata berkembang dan budaya Bali sebagai salah satu atraksinya.

Memilih waktu yang tepat untuk Liburan ke Bali
Jika ingin melihat budaya Bali lebih dekat anda harus memilih waktu yang tepat. Hari raya misalnya bisa anda jadikan patokan untuk memilih waktu liburan ke Bali. Hari raya Galungan adalah salah satu hari raya yang paling meriah di Bali. Orang akan membuat Penjor dimasing-masing rumah.

Penjor

Penjor adalah perpaduan antara bambu dan janur serta beberapa hasil bumi. Jika anda punya kesempatan untuk berlibur ke Bali di hari raya Galungan anda juga berkesempatan untuk melihat tempel festival. Hari raya Galungan jatuh setiap enam bulan sekali dan dibarengi dengan hari raya Kuningan seminggu setelahnya.

Jika ingin melihat Ogoh-ogoh anda bisa liburan sehari sebelum hari raya Nyepi. Di hari pengrupukan begitu orang Bali menyebutnya para pemuda akan mengarak Ogoh-ogoh. Dan di hari raya Nyepi anda bisa ikut merasakan suasana sepi karena di hari raya ini semua aktivitas berhenti sehari. Anda bisa menghirup udara segar karena memang hari itu penghasil polusi istirahat total.

Seni pertunjukan dan atraksi budaya Bali
Kesenian sudah menjadi keseharian masyarakat Bali, oleh karena itu anda tidak akan susah untuk melihat dari dekat bagaimana kesenian khususnya seni tari Bali. Di Ubud hampir setiap hari ada pertunjukan tari-tarian Bali. Yang terkenal tentu saja tari Barong dan Kecak.

Jika ingin melihat tari kecak yang tidak jauh dari daerah Kuta bisa ke Uluwatu sambil melihat indahnya sunset dan kemegahan tebing terjal yang seolah membentengi Bali dari deburan ombak. GWK merupakan venue untuk pertunjukan seni tari dan musik tradisional Bali.

Budaya Bali dan orang-orang Bali bukannya tidak terasuki oleh gempuran budaya luar. Status Bali sebagai daerah tujuan wisata tentu saja membawa dampak yang luar biasa terhadap budayanya. Namun Bali tetaplah Bali, budaya bisa kita pertahankan dan bahkan kita padukan dengan budaya luar yang kita anggap baik. Tidak ada yang sempurna selain perubahan. Bali boleh berubah tapi tidak sampai menghilangkan identitas Bali yang sebenarnya.
Sharing artikel di atas ke teman anda Silahkan berlangganan artikel via email
Tweet This twitter facebook facebook google plus google rss feed rss

1 comments:

Anita said...

Saya uda dua kali ke Bali tapi masih pengen aja ke Bali pokoknya nga bosen-bosen

Post a Comment